Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang dapat diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Secara luas, budaya juga dapat dimaknai sebagai suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama, oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur seperti agama,poltik, adat istiadat, seni dan bahasa.
Sedangkan bahasa menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Hasan Alwi, 2002: 88) bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik.
Budaya tidak akan pernah bisa dilepaskan dari bahasa. Manusia sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial, mempunyai kemampuan lebih dalam berkomunikasi dengan adanya bahasa.
Kemampuan bahasa ini ditopang dengan adanya perkembangan budaya terus menerus memberi produk bahsa yang bercampur dari satu kebudayaan ke kebudayaan lain. Kebudayaan trsebut secara tidak langsung akan mengubah pola piker seorang dalam berbahasa.
Hubungan bahasa dengan kebudayaan memang erat sekali Nababan (1993:82) Hubungan" bahasa" dengan" kebudayaan" memang" erat" sekali," bahkan" sering" s ada dua macam hubungan bahasa dan kebudayaan yakni (1) bahasa adalah bagian dari kebudayaan (filogenetik) dan (2) seorang belajar kebudayaan melalui bahasanya (ontogenetik).
Ditinjau dari sudut kebudayaan bahasa adalah wujud dari kebudayaan. Bahasa sebagai wadah dan refleksi kebudayan masyarakat pemiliknya dan dari bahasa kita dapat mengetahui seberapa tinggi tingkat kebudayaan suatu bangsa.
Koentjoroningrat dalam Chaer (1995:217) menyatakan kebudayaan itu hanya dimiliki manusia dan tumbuh Bersama. Bahasa sebagai salah satu unsur pembentuk budaya, bersifat aktif dan kompleks. Hail ini terjadi karena bahasa merupakan alat pengantar dalam berkomunkasi.
Bahasa bersifat kompleks karena didalamnya tersimpan pemikiran-pemikiranyang dimiliki oleh suatu masayrakat.Bahasa juga dikatakan aktif karena bahasa terus menerus berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat.
Karena sifat bahasa yang demikian menjadikan bahasa menjadi aspek terpenting dalam mempelajari suatu kehidupan dan kebudayaan masyarakat. Dalam buku Sosiolinguistik, koentjaraningrat menyampaikan bahwa bahasa merupakan bagian dari kebudayaan.
Artinya, kedudukan bahasa berada pada posisi di bawah kebudayaan. Sementara beberapa pendapat lain mengatakan bahwa hubungan atara bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang bersifat koordinatif, sederajat dan kedudukannya sama tinggi.
Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunkasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sifat yang unik. Bahasa hanya dapat dimengerti pleh pengguna bahasa tersebut. Keunikan bahasa inilah yang harus dipahami agar kominukasi berjalan efektif.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum sebagai alat untuk berkomunikasi, berekspresi dan adaptasi sosial. Fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni atau sastra, dan untuk mengeksploitasi ilmu dan pengetahuan.
Perkembangan masyarakat dapat mempengaruhi perubahan bahasa. Mudahnya informasi yang diperoleh melalui media sosial, media cetak dan interaksi sosial dapat mnyebabkan terjadinya perubahan bahasa.
Adanya kontak antara bahasa satu dengan bahasa yang lain dapat memungkinkan terjadinya interfensi bahasa. Selain itu juga dapat menyebabkan kata-kata baru dan memungkinkan adanya perubahan dalam gaya bahasa.
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat bahasa. Para filsuf tersebut sependapat sependapat bahwa bahasa adalah system tanda. Dikatakan bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia.
Di Indonesia bahasa sangat dipengaruhi oleh berbagai bidang kehidupan seperti ekonomi, teknologi, dll dan bahasa masih akan berkembang seiring perkembangan dunia.
Dengan demikian salah satu perubahan bahasa adalah adanya interfensi bahasa. Sejalan dengan itu, Alwasilah (1985:132) mengatakan bahwa setiap bahasa akan mengalami perubahan selama bahasa itu masih dipakai.
Seringkali perubahan ini tidak kita sadari. Salah satu faktor yang mengakibatkan terjadinya perubahan bahasa karena pengaruh pemakaian bahasa lain. Hal ini sesuai dengan makna interferensi yang berarti adanya saling mempengaruhi antarbahasa. Pengaruh ini biasanya terlihat dalam peminjaman kosa kata dari bahasa lain. Zubadi (2009:2)
Bahasa merupakan suatu produk budaya suatu bangsa. Bahkan dengan bahasa kita bisa mengetahui budaya orang lain. Lebih jauh lagi ada yang mengatakan suatu bangsa tercermin dari budayanya.
Cerminan bahasa dan budaya tidak hanya dalam kosa kata, paragraph atau retorika. Sehubungan dengan kondisi tersebut sudah semestinya pembelajaran budaya suatu masyarakat hendaknya mengutamakan unsur-unsur bahasa yang digunakan dalam masyarakat tersebut.
Untuk belajar suatu budaya sekelompok masyarakat seorang harus menguasai bahasa sekelompok masyarakat tersebut. Disimpulkan bahwa bahasa dan budaya mempunyai hubungan erat yang tidak dapat dipisahkan.
Dalam kehidupan masyarakat bahasa dan budaya sering kali berinteraksi dalam bentuk-bentuk tertentu antara lain bahasa dan kearifan lokal.
0 komentar