Bangkok: Pernah nggak sih kalian ditanya mau ngapain setelah lulus sekolah? atau khusus wanita sekolah agama sering muncul pertanyaan “emang sekolah agama nanti bisa kerja apa?”.
Sebenarnya para wanita ini sudah ada jawaban tersendiri, hanya saja ia lebih memilih untuk membalasnya dengan senyum karna biasanya penanya tidak ingin mendengar jawaban sesungguhnya tetapi bertanya ingin mengkritiknya saja.
Sekolah Pattanakran Ying Sueksa merupakan sekolah Islam di Bangkok. Sekolah ini menerima murid beragama Islam dan khusus untuk perempuan saja. Walaupun sekolah berada di kota mayoritas Non-Muslim dengan lingkungan berbagai agama, pihak sekolah ini tetap bergerak berdasarkan ajaran agama Islam.
“Kita perlu mendukung siswa berbagai bidang ilmu. Di sekolah siswa dapat belajar bahasa Arab, ilmu agama dan kegiatan menjahit. Selain itu, dari pihak sekolah memperboleh dan sangat mendukung siswa belajar disini sambil mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi” kata kepala sekolah Pattanakarn Ying, Bangkok, Thailand, Rabu(2/12/2020).
Tasneem menjelaskan, kegiatan belajar-mengajar di Pattanakarn Ying, tak sepenuhnya soal agama tetapi semua berjalan sesuai ajaran agama “di sini kami mempunyai 24 guru dengan 160 murid, dan hampir semua guru merupakan lulusan universitas ternama di luar negeri,” imbuh Tasneem.
Meski sekolah berada di ibu kota Bangkok, “kita Islamic School guru-guru di sini sebagian besar lulusan luar negeri seperti India, Morocco dan Turki”
Pattanakran Ying Tak hanya dituntut berbahasa Arab dan Thailand, Tasneem menerangkan murid-muridnya diberi pelajaran bahasa Inggris, Melayu, dan Rumi. Tasneem menyebut sekolahnya tak hanya semata-mata mengajarkan pendidikan agama, namun menanamkan sikap nasionalis dan kemandirian kepada para murid.
Jika ditanya “sekolah agama nanti bisa kerja apa?” atau “mau ngapain setelah lulus?” Jawab saja, “sekolah agama ini kita bisa kerja di semua bidang, mau jadi apapun kita tinggal lanjut belajar di bidang yang kita inginkan. Beruntungnya kita yang belajar agama karna kedepannya kita akan bekerja dan memiliki agama yang sejalan.”
Ujar guru sejarah Islam “orang belajar agama bisa lanjut dan menambah ilmu di lain bidang tetapi belum tentu orang berpendidikan tinggi memahami dan ingin belajar agama,” imbuh Fuadi guru sejarah Islam
Setiap pagi pelajar sekolah Pattanakarn Ying akan menyanyikan lagu Asma Ul-Husna, seharusnya menyanyikan lagu kebangsaan Thailand. Walaupun di sekolah tidak menggunakan lagu kebangsaan tetapi di sekolah tetap mengibarkan bendera Thailand.
Covid-19 penyebab beberapa sekolah diliburkan termasuk juga sekolah agama yang berada di tengah kota seperti sekolah kita, dampaknya jatuh ke murid-murid dan para guru-guru agama.
Sejak akhir tahun 2019 virus Covid-19 masuk Thailand, ribuan orang meninggal dunia dan tenaga medis juga merelakan diri dalam memnjalankan tugasnya. Hingga sekaranng Thailand sudah berada di tahapan ke-dua.
Sekolah agama diliburkan pada awal masuknya virus sekitar dua bulan lebih hingga saat itu pemerintah dan tenaga medis dapat mengatasi penyebaran virus dari luar negeri.
Pada tahapan pertama, sekolah diliburkan, bandara ditutup tidak ada penerbangan luar negeri hanya ada penerbangan khusus, pasar di tutup tidak boleh keluar dari rumah dan muncul istilah work from home sekitar 6 bulan.
Masjid ditutup dan ada surat pernyataan tidak boleh solat jemaah dimasjid sementara belum bisa mengatasi virus tersebut. Tahun 2020 orang muslim sempat solat idul Fitri di rumah masing-masing.
Juli 2020 pemerintah Thailand berhasil mengatasi penyebaran virus dalam negara, masyarakat Thailand mulai kembali beraktivitas seperti biasanya hanya membatasi masuknya orang asing ke dalam negaranya. Sekolah mulai buka dan sudah ada kegiatan belajar seperti biasa.
Sewaktu angka pasien Covid-19 menjadi nol dalam Thailand. Perkonomian Thailand mulai pulih kembali, setelah ekonomi masyarakat menurun ketika virus datang. Bebrapa bulan kemudian kita dapat kabar tidak menyenangkan dari pihak medis dan pemerintah bahwa dapat penyebaran virus baru.
Pertengahan Desember terdapat pasien Covid-19, dalam minggu tersebut penyebaran virus sudah ratusan orang. Semua berjalan dengan cepat hingga tahun baru ada perintah dari pemerintah untuk memperpanjangkan libur bagi sekolahan di kota dan kecematan warna merah. Saat sekarang di Thailand sudah tidak ada zona hijau, hanya ada kuning dan merah.
Saat ini,Thailand termasuk penyebaran virus tahapan Ke-dua dan merupakan infeksi yang lebih parah dari sebelumnya juga penyebaran sangat cepat. Pada awal surat pernyataan dari pemerintah dicantumkan tanggal buka sekolah pada 17 Januari 2021, setelah surat tersebut dikeluarkan jumlaj pasien semakin menambah sehingga ada perubahan tanggal buka sekolah pada tanggal 21 Januari 2021.
Sekolah agama tentu menuruti surat pernyataan tersebut karena jika terdapat kesalahan atau muncul masalah, sekolah akan disalahkan karena melanggar suratnya hingga akan berdampak kepada siswa dan guru-guru.
Jadi, meskipun sekolah agama kita tidak mengikuti kurikulum dan sistem pendidikan Thailand, tetapi kita tetap berada di bawah kekuasaan pendidikan Thailand. Karna selagi tidak diperintahkan hal-hal yang dilarang dalam agama islam, kita tetap bisa berjalan searah dengan pendidikan Thailand.
0 komentar