Pendidikan adalah sebuah upaya untuk membuat manusia yang tadinya belum mencapai dewasa menjadi mencapai kedewasaan melalui beberapa proses yang disebut dengan belajar.
Pendidikan ini merupakan suatu hal yang penting untuk setiap individu, karena tanpa pendidikan seseorang akan buta arah, tidak mengerti mengenai dunia dan apa yang sedang terjadi.
Tokoh yang berperan dalam belajar misalnya guru, teman, orangtua ataupun orang orang yang ada disekitar kita, karena proses untuk mencapai pendewasaan seseorang yang disebut belajar ini berlangsung kapan saja dan di mana saja, seseorang dapat belajar tidak hanya saat disekolah saja, akan tetapi belajar dapat berlangsung dimana saja.
Misalnya saat berada di masyarakat seseorang akan belajar mengenai bagaimana cara berinteraksi dengan seseorang yang lebih tua, atau saat bersama keluarga akan belajar untuk menghormati orang tua dan masih banyak hal lain yang dapat dipelajari melalui keluarga dan masyarakat.
Pendidikan yang ada pada masa sekarang ini tentunya akan berbeda dengan pendidikan pada masa Ki Hajar Dewantara dan KH Ahmad Dahlan atau beberapa tokoh pendiddikan lainnya. Pada era modern yang menggunakan teknologi serba canggih ini masih banyak juga permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan.
Rendahnya moral siswa jaman sekarang, tawuran siswa yang masih sering terjadi, menyontek, dan banyak kasus bulliying yang terjadi di sekolah. Dengan banyaknya permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan ini membuat pendidikan di Indonesia menjadi kurang baik.
Banyaknya kasus bullying yang dilakukan siswa pada jaman sekarang ini disebabkan karena kurangnya kebiasaan saling menghargai perbedaan dari kecil. Hal ini mungkin terjadi saat orangtua kurang memperhatikan anaknya sehingga kurang mengajarkan pentingnya saling menghargai perbedaan antar teman.
Masalah ini pernah menjadi kritikan Ivan Ilich untuk perilaku orangtua, beberapa orangtua menganggap bahwa dengan menyekolahkan anaknya, maka sekolah lah yang bertanggung jawab atas anak tersebut. Padahal di sini orangtua mempunyai peran yang sangat penting untuk anaknya.
Karena, pendidikan yang diterima anak pertama kali, yaitu dari orangtuanya atau keluarga. Selain bullying, rendahnya moral siswa juga masih menjadi masalah dalam dunia pendidikan. Dengan adanya kemajuan teknologi maka mayoritas siswa jaman sekarang sudah mempunyai gadget, dengan gadget maka siswa bisa mencari informasi terbaru atau hanya sekedar bermain games saja.
Dengan adanya internet juga anak bisa mengakses hal hal yang tidak seharusnya dilihat pada usianya, oleh karena itu disini perlu awasan orang yang lebih tua saat anak bermain dengan gadgetnya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Banyak juga siswa yang telah menjadi kecanduan dengan gadget, hal ini membuat kepekaan siswa dengan sekitarnya menjadi berkurang, sosialisasi siswa dengan orang orang disekitarnya juga berkurang, dengan begitu maka guru beserta orangtuanya harus bisa membentuk moral anak agar menjadi lebih peka dengan lingkungan sekitarnya, dan menjadi anak yang mempunyai budi pekerti yang baik.
Selain itu kebiasaan sering menyontek di kalangan pelajar juga masih kerap dijumpai, hal ini juga membuat rendahnya moral siswa di Indonesia. Dengan adanya beberapa permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan ini, maka sebagai seorang guru sebisa mungkin memberikan contoh dengan mencerminkan perilaku yang baik kepada siswanya.
Guru juga harus mempunyai inovasi inovasi baru untuk pembelajarannya di kelas karena bisa jadi seorang siswa menyontek itu karena ia tidak mengerti oleh materi yang diberikan guru, oleh karena itu guru harus memiliki metode pembelajaran yang mudah untuk dimengerti siswanya, guru juga harus sabar apabila siswanya masih belum mengerti terhadap materi yang disampaikan, karena tidak semua siswa mempunyai daya tangkap yang cepat.
Sedangkan untuk masalah bullying dan rendahnya moral siswa, guru dan juga orangtua ikut berperan aktif untuk memperhatikan siswa dan anak anaknya. Memberikan pengajaran dan membiasakan anak untuk berbuat hal-hal yang baik sedari dini penting untuk dilakukan.
Saat di sekolah anak hendaknya juga dibiasakan untuk berperilaku baik, dan menerapkan 5S, yaitu Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun untuk membentuk karakter yang baik pada anak didik, jadi yang diajarkan disekolah tidak hanya untuk mengasah kognitif siswa tetapi juga untuk membentuk karakter baik yang ada dalam diri setiap anak.
Hal ini juga menjadi aktualisasi pemikiran dari Ibnu Sina, bahwa pendidikan seharusnya diarahkan menuju pengembangan seluruh potensi yang dimiliki siswa yaitu pada pengembangan intelektual,fisik dan budi pekertinya untuk mempersiapkan seseorang hidup bersama dengan orang banyak.
Contoh pengajaran yang diberikan pada anak berusia dini zaman sekarang ini seperti saling menghargai perbedaan dengan teman temannya, bersikap sopan dan santun terhadap gurunya, dengan kebiasaan seperti ini maka tentu saja seiring berjalannya waktu karakter yang baik dalam diri anak akan terbentuk dengan sendirinya.
Setuju..sekalipun saat ini peran guru adalah sebagai fasilitator..namun bukan berarti abai dalam hal sopan santun. Terimakasih artikelnya..
Ariati
2021-01-16 10:14:37