INFO CEGATAN COGJA (ICJ) Perluasan Gerakan Sosial Media menuju Gerakan Sosial Kemasyarakatan
Berita
Ari susanto
2020-09-14 08:10:31
0 Komentar
481
Apakah anda pernah merasa kesal dan kecewa ketika dalam perjalanan menuju tempat tujuan dihadang oleh polisi?. Mungkin ada yang merasa tidak kesal, namun tidak sedikit yang harus mengalami rasa kecewa dan kesal. Razia “cegatan” merupakan bencana bagi mereka yang tidak siap dengan peraturan tertib mengendara, namun biasa saja bagi yang sudah siap menjadi pengendara. Melalui ide dan tangan anak muda kreatif, hadirlah komunitas Komunitas media sosial (Facebook) dengan nama Info Cegat
Apakah anda pernah merasa kesal dan kecewa ketika dalam perjalanan menuju tempat tujuan dihadang oleh polisi?. Mungkin ada yang merasa tidak kesal, namun tidak sedikit yang harus mengalami rasa kecewa dan kesal. Razia “cegatan” merupakan bencana bagi mereka yang tidak siap dengan peraturan tertib mengendara, namun biasa saja bagi yang sudah siap menjadi pengendara. Melalui ide dan tangan anak muda kreatif, hadirlah komunitas Komunitas media sosial (Facebook) dengan nama Info Cegatan Jogja.
Yanto Sumantri dan rekan-rekannya memilih memilih diksi “cegatan” sebagai nama komunitas media sosial sesungguhnya maknanya luas. “cegatan” tidak dimaknai sebatas razia yang dilakukan oleh kepolisian, namun memiliki makna pengertian hambatan-hambatan yang menghalangi masyarakat untuk memperoleh kemudahan dalam pelayanan publik, keadaan sosial disekitar masyarakat jogja. “Istilah cegatan kami artikan kendala-kendala yang dialami masyarakat dalam mengurus sesuatu, terutama dalam pelayanan public, tidak semata cegatan lalu lintas. Cegatan lalu lintas kebetulan topik yang sangat menarik dan mudah dihapal”. Tutur Antok sapaan akrab Yanto Sumantri inisioator ICJ
Info Cegatan Jogja (ICJ) hadir sebagai media informasi dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan kesiapan siagaan masyarakat (warga jogja) agar tertip dalam mengendara, serta mengetahui informasi pelayanan publik secara umum di seputar Yogyakarta. Didirikan sejak tahun 2013 lalu, ICJ terus berkembang dari sekadar memberikan informasi layanan publik, birokrasi dan sosial di seputar jogja mengalami pergeseran menjadi gerakan sosial seperti menerima bantuan penyaluran alat kesehatan dan juga bedah rumah.
Facebook menjadi pilihan Yanto dan rekan-rekannya sebagai media informasi dikarenakan fitur FB muda diakses oleh semua orang, cukup dengan menggunakan nomor telopon kita sudah bisa memiliki akun dan berselancar di laman FB. Selain itu menurut Yanto (antok) FB penggunanya banyak kelas menengah kebawah banyak menggunakan FB sebagai media sosial. Ternyata kehadiran komunitas ICJ mendapatkan respon baik, hingga 13 September 2018 tercatat anggota yang tergabung 891.972 akun. Dibalik akun ICJ dikenal dengan admin dan Moderator, admin memiliki hak untuk mengelolah secara penuh akun grup ICJ sedangkan Moderator memiliki tugas sebagai pengawal konten negatif dan konten yang melanggar aturan ICJ seperti berdagang, iklan, provokasi, hoax, serta berita bohong.
ICJ hadir sebagai upaya untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa mengeluh tidak akan menyelesaikan solusi, bergerak dan berbuat adalah solusi terbaik. ICJ ingin menumbuhkan rasa keistimewaan jogja, sebagaimana misalnya budaya gotong royong yang seolah redup ditengah gempuran modernisasi. Ditengah kemajuan peradaban, ternyata tidak membuat kita saling percaya, bentuk pertolongan seolah dicurigai sebagai bentuk perbuatan jahat, kehidupan penuh kecurigaan, kita mengalami masa pasca kebenaran. “sekarang orang itu penuh curiga, ada seseorang yang mobilnya mogok, kemudia ada orang yang menghampiri untuk memberikan pertolongan, namun malah orang itu kabur, mereka takut” ucar Antok panglima Salam Aspal Gronjal
Relawan (anggota) ICJ menemukan bentuk kreatifitas hingga mampu berkembang dan mengalami perluasan gerakan, komunitas media sosial tidak sekadar berbagi informasi di dunia
0 komentar