Penyandang Disabilitas; Tuna Rungu dan Tuna Wicara Gunakan Bahasa Isyarat
Berita
Arista Aulia Firdaus
2020-09-23 21:48:33
0 Komentar
197
Sampai hari ini, masyarakat masih awam mengetahui adanya Hari Bahasa Isyarat. Tepat 23 September menjadi momentum hari Bahasa Isyarat Internasional. Yang didirikan oleh World Federation of the Deaf (WFD) pada tahun 1951 di Roma, Italia.
WFD merupakan organisasi non pemerintah internasional yang bertindak sebagai badan puncak untuk asosiasi nasional orang tuli, yang bertujuan mempromosikan Hak Asasi Manusia Tuna Rungu di dunia. WFD juga bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (P
Sampai hari ini, masyarakat masih awam mengetahui adanya Hari Bahasa Isyarat. Tepat 23 September menjadi momentum hari Bahasa Isyarat Internasional. Yang didirikan oleh World Federation of the Deaf (WFD) pada tahun 1951 di Roma, Italia.
WFD merupakan organisasi non pemerintah internasional yang bertindak sebagai badan puncak untuk asosiasi nasional orang tuli, yang bertujuan mempromosikan Hak Asasi Manusia Tuna Rungu di dunia. WFD juga bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berstatus konsultatif.
Ditetapkannya Hari Bahasa Isyarat ditandai dengan lahirnya organisasi advokasi yang bertujuan untuk melestarikan bahasa isyarat dan budaya tuli sebagai prasyarat realisasi tentang hak asasi orang tuli.
Dengan adanya Bahasa Isyarat, memudahkan mereka yang menyandang disabilitas Tuna Rungu (tuli), dan Tuna Wicara (bisu). Mereka yang berada di Sekolah Luar Biasa (SLB) diajarkan menggunakan Bahasa Isyarat.
Meskipun kenyataannya belum ada bahasa isyarat internasional yang sukses diterapkan, tetapi terdapat perbedaan antara beberapa negara dalam penerapan Bahasa Isyarat, seperti Amerika Serikat menggunakan Bahasa Isyarat bernama American Sign Languange (ASL).
Sedangkan Bahasa Isyarat yang digunakan Inggris adalah British Sign Language (BSL). Berbeda pula dengan Cina, masyarakat tuli menggunakan Chinese Sign Language (CSL), dan juga mereka menggunakan tangan sebagai representasi visual dari karakter Cina tertulis.
Tidak tertinggal dengan Indonesia, yang menggunakan Bahasa Isyarat Sistem Isyarat Indonesia (SIBI) dan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO). Walaupun SIBI menjadi Bahasa Isyarat yang diajarakan kepada Tuna Rungu dan Tuna Wicara di SLB tetapi tetap saja, BISINDO menjadi bahasa isyarat yang biasa dipakai Tuna Rungu dan Tuna Wicara. Selain mudah dicerna BISINDO juga dipengaruhi oleh interaksi nilai-nilai tiap daerah. Jauh berbeda dengan SIBI yang dianggap sebagai Bahasa Isyarat mutlak di Indonesia.
0 komentar