31/07/2024 186

Merespons Problematika Pendidikan: IMM JPMIPA UAD Adakan JPMIPA Education School

author photo
By Faizin Jabibil Haq Amahoroe

Anggota Dewan Redaksi PUNDI. Aktivis literasi asal Kota Ambon, Maluku.

Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA (PK IMM JPMIPA) UAD menyelenggarakan kegiatan JPMIPA Education Festival 2024 dengan tema “Pendidikan Berkemajuan bagi Calon Pendidik Muhammadiyah: Menyiapkan Generasi Pembaharu” pada tanggal 28-29 Juli 2024 di Pondok Pemuda Ambarbinangun.

Kegiatan tersebut diinisiasi oleh bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan IMM JPMIPA UAD sebagai upaya mempersiapkan calon pendidik Muhammadiyah yang berkemajuan. Kegiatan yang berisi 4 materi dan 2 Focus Group Discussion (FGD) direspon baik oleh Dekanat FKIP UAD, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Lazizmu UAD, Mualimin dengan berkontribusi sebagai sponsorship. Kegiatan ini diikuti oleh 18 Kader IMM JPMIPA Angkatan 2023.

Materi pertama tentang Transformasi Pendidikan menurut K.H Ahmad Dahlan disampaikan oleh bapak Hendra Darmawan, S.Pd, M.A yang merupakan Ketua Majelis Tabligh PWM DIY. Menurutnya pemikiran K.H Ahmad Dahlan terkait pendidikan merupakan sebuah ide yang futuristik, Melampaui zamannya.

Materi kedua tentang aliran pendidikan disampaikan oleh IMMawan Faizin Jalabibil Haq yang merupakan Demisioner PC IMM Djazman Al Kindi kota Yogyakarta bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan yang juga merupakan anggota Penggiat Pendidikan Indonesia (PUNDI). Dalam pemaparan materi tersebut, IMMawan Faizin menjelaskan tentang aliran pendidikan naturalisme, empirisme, idealisme dan aliran pendidikan dalam Islam. Materi kedua berjalan sangat aktif dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan oleh para peserta.

Materi ketiga mengenai masalah pendidikan di Indonesia disampaikan oleh IMMawati Luluk Latifah yang merupakan Demisioner PC IMM Djazman Al Kindi kota Yogyakarta bidang Seni Budaya dan Olahraga yang juga merupakan anggota Penggiat Pendidikan Indonesia (PUNDI) dan Guru di Muhammadiyah Boarding School (MBS) Pleret. IMMawati Luluk memaparkan permasalah pendidikan di Indonesia terutama dalam bagian Kurikulum serta Program Pendidikan Guru (PPG) yang menurutnya masih banyak aspek yang harus dibenahi dari program tersebut.

FGD pertama membahas permasalahan lain terkait pendidikan, permasalahan yang dibahas berupa rencana penghapusan jurusan di SMA, tujuan Pendidikan bagi siswa, prioritas penyelesaian masalah antara kurikulum dan kompetensi guru, dan kebijakan sistem zonasi. Kegiatan FGD berjalan sangat dinamis, para peserta saling berdebat dan bertukar pendapat.

Materi keempat mengenai Profil Guru Muhammadiyah disampaikan oleh Ibu Layin Fauziyah, M.Pd yang merupakan kepala sekolah SD Muhammadiyah Kauman dan Anggota Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Pusat Aisyiyah.

Beliau menyampaikan tentang 8 kompetensi yang harus dimiliki oleh guru muhammadiyah.

 “Menjadi guru di Muhammadiyah mengharuskan kalian memiliki pengetahuan keagamaan dan kemuhammadiyahan yang baik, disamping pengetahuan utama terkait mata pelajaran yang akan kalian ajarkan ” ujar beliau saat menjelaskan salah satu kompetensi guru Muhammadiyah.

Selepas materi tersebut, FGD kedua dilaksanakan dengan topik diskusi berupa kompetensi tambahan yang harus dimiliki oleh Guru Muhammadiyah. Para peserta saling aktif menyampaikan pendapatnya dan menanyakan pendapat dari peserta kelompok lain.

Kegiatan JPMIPA Education School ditutup dengan penganugerahan peserta terbaik dan penyampaian kesan pesan oleh perwakilan peserta putra dan putri.

Haykal selaku perwakilan dari peserta putra menyampaikan “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami selaku peserta terutama sebagai bekal awal menghadapi kenyataan di dunia Pendidikan” Ujarnya.

“Kegiatan ini harusnya diselenggarakan dengan waktu yang lebih lama lagi, 2 hari terasa kurang” Tambah Zahra selaku wakil dari peserta putri.

IMMawati Ayu Mubarakah selaku ketua bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan sekaligus ketua pelaksana kegiatan berpesan dalam sambutan penutup kegiatan “Ilmu yang teman-teman dapatkan dalam kegiatan ini harus terus dikembangkan. Jangan pernah merasa puas, ikutilah kegiatan-kegiatan diluar komisariat agar kalian semakin siap menjadi Guru yang Berkemajuan”. 

Prev Post

Moderasi Beragama dan Ekstremisme di Dunia Pendidikan

Next Post

Hukum dan Demokrasi: Pilar Keseimbangan Nilai Kekuasaan dalam Negara

BACK TO TOP