10/02/2025 510

Mengapa Deep Learning Bisa Membuat Pembelajaran Lebih Interaktif dan Menarik?

author photo
By Wildan Azzam Firdausi

Ketua Bidang Perkaderan IPM Jawa Tengah, Co-Founder mimpin.id

Tahun 2024, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bekerja sama dengan Komisi X DPR RI untuk mengadakan Rapat Kerja tentang penerapan pendekatan deep learning untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Menurut Abdul Mu’ti, Deep learning bukanlah kurikulum baru yang akan menggantikan kurikulum merdeka, melainkan sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam terhadap materi yang dipelajari. Abdul Mu’ti juga menegaskan bahwa Deep learning adalah strategi pembelajaran yang memberikan pengalaman lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa. 

Deep Learning?

Dalam konteks pendidikan, deep learning adalah metode yang menekankan pemahaman konsep secara mendalam. Metode ini mendorong siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran daripada hanya menerima informasi secara pasif. Mereka diajak untuk mengaitkan teori yang mereka pelajari dengan keadaan dunia nyata, yang membuat pembelajaran menjadi lebih relevan dan bermakna.

Pendekatan Deep Learning (belajar secara mendalam) berbeda dari pendekatan Surface Learning (belajar di permukaan). Pendekatan permukaan mencoba membahas banyak topik secara menyeluruh tanpa mengorbankan proses pemahaman siswa dan peningkatan kemampuan mereka. Pada akhirnya, siswa hanya dipaksa menghapal banyak hal tanpa dapat memahami, memiliki, atau menikmati proses pembelajaran.

3 Prinsip Utama Deep Learning

Menurut Mendikdasmen Abdul Mu’ti, pendekatan pembelajaran Deep Learning dapat tercapai melalui 3 prinsip utama, yakni Meaningful Learning, Mindful Learning, dan Joyful Learning. Mari kita bahas satu per satu!

Meaningful Learning

Teori Meaningful Learning dibuat oleh David Ausubel dan menjelaskan proses pembelajaran. Teori ini menjelaskan bagaimana guru membantu siswa mengaitkan konsep baru yang diajarkan dengan konsep yang sudah mereka pahami sebelumnya. Tujuan dari proses belajar makna ini adalah agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa.

Contoh dalam pembelajaran matematika, guru dapat mengajarkan konsep pecahan dengan mengaitkannya dengan pengalaman sehari-hari siswa, seperti berbagi makanan. Misalnya, saat ada pizza, guru bisa bertanya, "Jika pizza dibagi menjadi 4 bagian dan kita hanya makan 1, berapa bagian yang masih tersisa?" Dengan cara ini, siswa dapat melihat bahwa pembelajaran matematika tidak hanya teori, tetapi juga relevansi praktis dalam kehidupan mereka, membuat materi tersebut lebih bermakna.

Mindful Learning

Dalam teori pendidikan, pembelajaran sadar sering disebut metakognisi. Siswa diajak untuk selalu sadar akan proses pembelajaran dalam pembelajaran sadar.

Contoh Seorang guru memberikan penugasan yang mendorong siswa untuk secara aktif merefleksikan pembelajaran mereka setelah menyelesaikan tugas. Misalnya, setelah pembelajaran sejarah tentang Perang Dunia II, siswa diminta menulis jurnal yang tidak hanya merangkum materi yang dipelajari, tetapi juga menggali bagaimana pemahaman mereka terhadap perang ini dapat mempengaruhi pandangan mereka terhadap perdamaian dan konflik saat ini. Dalam hal ini, siswa diajak untuk lebih sadar tentang proses berpikir mereka, menyadari kekuatan dan kekurangan pemahaman mereka, dan menyesuaikan strategi belajar mereka.

Joyful Learning

Joyful Learning menekankan betapa pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang positif sehingga siswa menikmati setiap aspek proses pembelajaran.

Contoh dalam pembelajaran bahasa Inggris, guru dapat menggunakan permainan seperti kahoot atau permainan kata-kata untuk membuat siswa lebih aktif dan senang berpartisipasi. Selain itu, mereka dapat bekerja dalam kelompok untuk membuat video pendek yang menggunakan kosakata baru yang telah dipelajari. Dengan pendekatan yang kreatif dan menyenangkan ini, siswa merasa lebih termotivasi dan tidak terbebani dengan pelajaran yang mereka terima, menjadikan pembelajaran lebih menggembirakan dan menyenangkan.

Penerapan Deep Learning dalam Pendidikan Indonesia

Deep Learning membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik karena menekankan pada pemahaman mendalam (Meaningful Learning), keterlibatan aktif siswa dalam proses berpikir (Mindful Learning), dan pengalaman belajar yang menyenangkan (Joyful Learning). Dengan metode ini, siswa tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga memahami relevansi materi dalam kehidupan sehari-hari, merefleksikan proses belajar mereka, serta menikmati pembelajaran melalui aktivitas kreatif dan kolaboratif. Kita berharap pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman, tetapi juga menumbuhkan rasa ingin tahu, motivasi, dan keterampilan berpikir kritis, sehingga menjadikan proses belajar lebih bermakna dan efektif.


Prev Post

UN 2.0: Kembali dengan Cara Baru, Siap Bikin Pendidikan Lebih Berkemajuan?

Next Post

Perkuat Peran Guru BK: PD ABKIN Jateng Hadirkan Menteri Pendidikan, Dirjen GTK, dan Ahli Profesional

BACK TO TOP