06/03/2025 541

Puasa Terbukti Efektif Mengurangi Risiko Depresi, Menurut Berbagai Penelitian

author photo
By Redaksi PUNDI

Dewan Redaksi Pegiat Pendidikan Indonesia Yogyakarta

Berbagai penelitian terbaru menunjukkan bahwa puasa, khususnya puasa Ramadan, memiliki efek positif yang signifikan terhadap kesehatan mental, terutama dalam mengurangi risiko depresi.

Menurut sebuah studi, puasa Ramadan terbukti menyebabkan penurunan tingkat stres dan kecemasan yang signifikan di antara para peserta.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada mahasiswa kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang menunjukkan adanya penurunan skor depresi yang bermakna setelah menjalani puasa Ramadan.

Salah satu mekanisme yang menjelaskan efek anti-depresi dari puasa adalah peningkatan produksi protein otak yang disebut brain-derived neurotrophic factor (BDNF).

Menurut Alodokter, kekurangan protein BDNF dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi dan gangguan mental lainnya.

Studi lain yang dilakukan di Universitas Sirjan Azad memberikan bukti konkret tentang manfaat puasa terhadap depresi.

Penelitian tersebut menunjukkan penurunan skor depresi dari 14.45 sebelum puasa menjadi 11.88 setelah puasa Ramadan.

Lebih lanjut, sebuah review komprehensif yang menganalisis 11 penelitian berbeda, sebagaimana dilaporkan dalam jurnal penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menyimpulkan bahwa berpuasa di bulan Ramadan dapat secara efektif menurunkan tingkat depresi.

Para ahli menjelaskan bahwa efek anti-depresi dari puasa melibatkan beberapa mekanisme, termasuk peningkatan kadar serotonin dalam darah - neurotransmitter yang berperan penting dalam regulasi mood.

Selain itu, puasa juga mengaktifkan proses autofagi yang membersihkan sel-sel rusak di otak, meningkatkan neuroplastisitas otak, serta memperbaiki pola tidur dan mengurangi peradangan.

Meskipun hasil penelitian ini sangat menjanjikan, para ahli tetap menekankan pentingnya menjalankan puasa dengan tepat dan berkonsultasi dengan dokter, terutama bagi individu yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Dengan demikian, puasa tidak hanya menjadi praktik keagamaan, tetapi juga dapat menjadi salah satu strategi dalam menjaga kesehatan mental.

Prev Post

Benarkah Puasa Menyehatkan Mental Remaja?

Next Post

Benarkah Puasa Ramadan Tingkatkan Empati dan Kepekaan Sosial?

BACK TO TOP