Tasikmalaya, 7 Juni 2024 — Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Gerakan Hijau Tasikmalaya menyelenggarakan diskusi dengan tema "Krisis Iklim serta Persoalan Lingkungan Hidup Kota dan Kabupaten Tasikmalaya." Acara ini diadakan di Padud Coffee dan dihadiri oleh para aktivis lingkungan dari berbagai organisasi, termasuk FKPAT, Mapala Setasikmalaya, dan SISPALA Se-Tasikmalaya.

Diskusi yang berlangsung mulai pukul 18.00 WIB ini menghadirkan Hilma Fanniar Rohman, S.E., M.E., dosen Universitas Ahmad Dahlan, sebagai narasumber utama. Dalam pemaparannya, Hilma menekankan pentingnya upaya kolaboratif dalam menghadapi krisis iklim, terutama di wilayah Tasikmalaya yang rentan terhadap dampak perubahan iklim seperti deforestasi, penurunan kualitas air, dan pengelolaan sampah yang kurang optimal.

“Krisis iklim merupakan tantangan besar yang harus dihadapi bersama. Pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta perlu bersinergi untuk menjaga kelestarian lingkungan demi masa depan yang lebih baik,” ujar Hilma dalam diskusinya.

Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Tasikmalaya akan pentingnya menjaga lingkungan dan mengembangkan strategi yang berkelanjutan untuk menghadapi perubahan iklim. Diskusi ini juga diharapkan mampu mendorong kebijakan yang lebih pro-lingkungan di tingkat daerah.

Acara yang dihadiri oleh 36 peserta ini berhasil menjadi wadah diskusi yang produktif, dan Gerakan Hijau Tasikmalaya berharap dapat terus menyelenggarakan kegiatan serupa di masa depan untuk menjaga kelestarian lingkungan di Tasikmalaya