25/02/2025 36

Kelas Tarjih PC IMM Djazman Al Kindi Yogya Cetak Kader Siap Kembali ke Masjid

author photo
By Fakhri Ilham Syarifudin

Anggota Dewan Redaksi PUNDI.

YOGYA Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Djazman Al Kindi Kota Yogyakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun tradisi keilmuan dan dakwah Islam berkemajuan. 

Pada hari Jumat sampai Ahad (21-23/2) di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta dan BLK PAY, digelar Kelas Tarjih sebagai wadah pengkajian metodologi tarjih dan penguatan pemahaman Islam berbasis ijtihad kolektif. 

Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen, seperti Prof. Irwan Akib, M.Pd. selaku Ketua PP Muhammadiyah, serta perwakilan dari Majelis Tarjih dan Tajdid PDM Kota Yogya. Dalam sambutannya, Ketua Umum PC IMM Djazman Al Kindi Fakhri Ilham Syarifudin menyampaikan bahwa kedua program ini menjadi bagian dari upaya IMM dalam menjawab tantangan zaman melalui penguatan tradisi intelektual dan peran aktif dalam kehidupan sosial-keagamaan.

PC IMM Djazman Al Kindi Kota Yogyakarta dalam kegiatan ini bekerjasama dengan Majelis Tarjih dan Tajdid PDM Kota Yogyakarta. Kelas Tarjih mengangkat tema Menghidupkan Ijtihad Berbasis Ilmu dengan tujuan untuk memperdalam pemahaman tentang ijtihad dalam Islam, khususnya ijtihad yang berbasis pada ilmu pengetahuan yang mendalam dan relevansi zaman. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 30 peserta dari berbagai kalangan, termasuk para akademisi, profesional, dan masyarakat umum yang memiliki minat besar terhadap kajian tarjih dan ijtihad.

Kelas Tarjih ini tentunya menjadi ruang belajar bagi kader IMM untuk mendalami metodologi tarjih Muhammadiyah, memahami sumber-sumber hukum Islam, serta menelaah fatwa-fatwa yang dihasilkan oleh Majelis Tarjih. Dengan pendekatan multidisipliner, kelas ini diharapkan dapat melahirkan kader-kader IMM yang kritis, analitis, dan mampu berkontribusi dalam perkembangan pemikiran Islam di Indonesia. 

Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Ketua PDM Kota Yogyakarta, H. Aris Madani, S.Pd.I., M.Si dalam studium generale kelas tarjih, beliau menyampaikan pentingnya memahami metode tarjih dan tajdid sedari dini dengan harapan akan ada generasi-generasi penerus persyarikatan yang memiliki dasar kompetensi dan spesifikasi dalam bidang tarjih dan tajdid Muhammadiyah kedepannya.

Secara keseluruhan, Kelas Tarjih ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana ijtihad harus dilakukan dengan tetap mengedepankan pengetahuan ilmiah yang kuat di samping menggunakan pendekatan multidisipliner (multidisiplin, interdisiplin, transdisiplin). 

Sebagai hasil dari kegiatan ini, peserta diharapkan dapat lebih terbuka terhadap perbedaan pendapat dalam masalah ijtihadi, serta lebih cakap dalam menghadapi masalah-masalah kontemporer dengan merujuk pada prinsip-prinsip ijtihad yang benar layaknya dilakukan oleh Majlis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah.

Kelas ditutup dengan sesi refleksi, di mana peserta menyampaikan kesan dan pesan mereka selama mengikuti Kelas Tarjih. Banyak yang mengungkapkan rasa terima kasih dan kepuasan atas materi yang disampaikan, serta mengapresiasi kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan narasumber yang kompeten. 

Sebagian besar peserta menyatakan bahwa mereka merasa lebih siap untuk mengembangkan pemikiran kritis mereka terkait dengan ijtihad dan ingin terus memperdalam kajian ini di masa depan.

Kelas Tarjih ini berhasil mewujudkan tujuannya untuk menghidupkan kembali semangat ijtihad dalam Islam dengan pendekatan ilmiah dan kontekstual. Dengan demikian, diharapkan para peserta dapat menjadi agen perubahan yang mampu membawa pembaharuan dalam penerapan syariat Islam khususnya dalam bidang ketarjihan yang sesuai dengan perkembangan zaman.

IMM Kembali ke Masjid: Mengembalikan Masjid sebagai Pusat Peradaban

Pada saat yang bersamaan dengan Kelas Tarjih, PC IMM Djazman Al Kindi Kota Yogyakarta meluncurkan program “IMM Kembali ke Masjid untuk Masa Depan”, hari Jumat (21/2).

Program “IMM Kembali ke Masjid untuk Masa Depan” bertujuan untuk merevitalisasi fungsi masjid sebagai pusat dakwah, kaderisasi, dan gerakan sosial. Program ini mencakup berbagai kegiatan, seperti kajian Islam progresif, dakwah digital, pemberdayaan ekonomi berbasis masjid, serta advokasi sosial berbasis nilai-nilai Islam berkemajuan.

Hal ini mendapatkan sambutan baik dari berbagai pihak, salah satunya Ketua PP Muhammadiyah Prof. Irwan Akib, M.Pd. yang mengapresiasi langkah strategis yang diambil oleh PC IMM Djazman Al Kindi Kota Yogyakarta. Menurutnya, program ini sejalan dengan semangat Muhammadiyah dalam membangun peradaban Islam yang berbasis ilmu dan amal nyata.

Masjid-masjid yang dikelola tadinya oleh Muhammadiyah, bisa diambil oleh orang-orang. Kenapa bisa begitu? Bukan kesalahan mereka, mungkin juga kesalahan kita,” ujar Prof. Irwan mengungkapkan keresahannya.

Program IMM Kembali ke Masjid: Mengembalikan Masjid sebagai Pusat Peradaban yang digagas oleh PC IMM Djazman Al Kindi Kota Yogyakarta merupakan sebuah inisiatif penting dalam upaya menghidupkan kembali peran masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat peradaban umat Islam.

Program ini bertujuan untuk mengajak umat, khususnya mahasiswa, untuk lebih mengenal dan memanfaatkan masjid sebagai wahana pendidikan, dakwah, sosial, dan kebudayaan, yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan umat dan bangsa.

Pada program ini IMM mengajak seluruh pihak untuk terus mendukung gerakan ini, sehingga masjid dapat kembali menjadi tempat yang penuh dengan aktivitas positif, pemberdayaan umat, serta sebagai wahana untuk menciptakan perubahan sosial yang lebih baik. 

Harapan kedepannya, program ini tidak hanya menjadi sebuah kegiatan sesaat, tetapi menjadi gerakan yang terus berkembang dan memberikan dampak nyata dalam kehidupan masyarakat,” harap Ketua Umum PC IMM Djazman Al Kindi Kota Yogyakarta, Fakhri Ilham Syarifudin.

Melalui program ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran umat tentang pentingnya kembali ke masjid dan memanfaatkan masjid sebagai pusat peradaban. Tidak hanya itu, program ini juga bertujuan untuk membangkitkan semangat partisipasi aktif dari umat Islam, terutama kalangan muda, dalam berbagai kegiatan positif yang dilaksanakan di masjid. 

Salah satu harapan besar dari IMM adalah terwujudnya sinergi antara masjid, masyarakat, dan kampus, untuk menciptakan lingkungan yang produktif dan berbasis pada nilai-nilai agama yang membawa maslahat bagi seluruh umat. 

“Dengan IMM Kembali ke Masjid, masjid diharapkan kembali memainkan peran sentral dalam membentuk peradaban Islam yang progresif, inklusif, dan bermanfaat bagi umat, bangsa, dan dunia,” tutur Fakhri.



Prev Post

Pendidikan: Masuk dalam Posisi Mengenaskan

Next Post

Childfree: Sejarah, Fenomena, dan Trend Dunia

BACK TO TOP